Lencana
MPG Paskibraka
Bagi anggota Paskibraka pasti sudah tidak
asing dengan MPG. MPG adalah singkatan dari Merah Putih Garuda, sebuah lencana
yang dikenakan oleh anggota Paskibraka. Tapi tahukah kalau lencana MPG memiliki
beberapa warna (latar Garuda)? Apa arti dari setiap warnanya? Berikut ulasan
lencana MPG Paskibraka yang bersumber dari artikel Kak Budi (Paskibraka
Nasional Aka 1978 DI Yogyakarta) dari akun Facebook beliau.
Warna dasar dari lencana MPG (Merah Putih
Garuda) jika dicermati dan dimengerti sungguh menarik karena tidak hanya
sekedar warna tetapi ada nilai-nilai arti tertentu di setiap warnanya. Banyak
orang yang menggunakan MPG tetapi hanya sekedar menggunakan saja dan bahkan
untuk gagah-gagahan karena tidak tahu artinya. Bahkan banyak orang dengan usia
masih muda dan beum lama menjadi anggota paskibraka, terus mengikuti sebuah
pelatihan dan akhirnya diberikan MPG warna ungu. Demikian gembira dan bangganya
bahkan mengarah kesombongan, maka MPG itu selalu dipakai untuk menunjukkan kehebatannya.
Warna MPG Paskibraka menunjukkan suatu tingkatan kepemimpinan suatu pemuda dan
pelatihan ‘Pandu Ibu ber-Pancasila’ yang diikutinya.
Sesuai urutannya, berikut pelatihan dan warna
MPG Paskibraka:
1. Latihan Perintis Pemuda
(MPG Hijau)
2. Latihan Pemuka Pemuda
(MPG Merah)
3. Latihan Pendamping
Pemuda (MPG Kuning)
4. Latihan Penaya
Kepemudaan (MPG Ungu)
5. Latihan Penatar
Kepemudaan (MPG Abu-Abu)
Pada mulanya, lencana MPG dibentuk dari
sebuah permainan untuk memberi penghargaan bagi anggota Paskibraka dan
memotivasi dirinya agar selalu mengembangkan ilmu, wawasan, dan partisipasi.
Para Pembina memahami bahwa secara psikologis, anak muda akan senang dan bangga
jika diberi penghargaan berupa lencana. Oleh sebab itu, dibuatlah lencana MPG
karena ada kaitannya dengan kegiatan Paskibraka.
Tetapi dalam perkembangannya ternyata lencana
MPG mendapat tanggapan positif dari banyak pihak yang terkait. Oleh sebab itu,
kemudian dikembangkan dengan mengatur jenjang kepelatihan untuk melengkapinya.
Pemberian lencana yang tingkatannya lebih tinggi harus sepasang dengan
kenditnya, berarti harus dalam bentuk pengukuhan, bukan bebas membuat dan
memakainya sendiri.
Menjadi pertanyaan ketika ada MPG dengan
warna dasar putih dan hitam. Jika hal ini dibuat karena hanya ingin meniru dan
tanpa mengerti makna yang dibuat oleh para pembina paskibraka tentu sangat
disayangkan, apalagi dengan mengubah warna dasar sesuai penafsirannya sendiri.
Pengertian perintis adalah orang yang memulai
mengerjakan sesuatu, sebuah usaha permulaan atau sebagai pembuka jalan.
PERINTIS PEMUDA adalah sebuah usaha seorang anak muda yang mulai untuk membuka
jalan dan kemampuannya. Jalan menuju calon pemimpin Indonesia di masa depan
dengan berbekal tekad dan semangat serta bersandi merah dan putih.
Perintis Pemuda diberikan lencana MPG dengan
dasar warna hijau, karena bagaikan tunas segar kehijauan yang melambangkan baru
mulai berkembang untuk membentuk jati dirinya. Usia minimal Perintis Pemuda
dahulu adalah 17 – 20 tahun, tetapi dengan perkembangan kemampuan tingkat
pendidikan saat ini maka menjadi 16 – 20 tahun.
Pemuka dari asal kata muka, di muka atau di
depan. PEMUKA PEMUDA menyimbolkan seorang pemuda yang sudah mulai menampakan
jati dirinya dengan tampil di depan. Kemampuannya sudah semakin meningkat dan
akan terus ditingkatkan, serta tidak akan berhenti dari apa yang sudah
dicapainya. Pengetahuan, sikap dan etika, tutur kata, dan segala yang ada di
dalam dirinya menjadi semakin terlihat baik. Proses itu didapatkan dengan aktif
disemua lingkungan baik sekolah, organisasi, sosial dan lain-lainnya.
Pemuka Pemuda diberikan lencana MPG dengan
dasar warna merah, karena melambangkan bahwa yang bersangkutan sudah mulai
berubah tampak kearah matang. Usia minimal Perintis Pemuda dahulu adalah 17 –
20 tahun, tetapi dengan perkembangan kemampuan tingkat pendidikan saat ini maka
menjadi 16 – 20 tahun.
Pendamping dari asal kata damping atau
sanding, erat, akrab, persaudaraan, bersisian, sejajar. PENDAMPING PEMUDA
adalah orang yang mendampingi dan bertugas melakukan pendampingan bagi para
pemuda yang masih di tingkat Perintis Pemuda dan Pemuka Pemuda. Pendampingan
merupakan proses interaksi timbal-balik antara yang mendampingi dengan yang
didampingi. Pendampingan bertujuan memotivasi dalam mengembangkan sumber daya
dan potensi diri orang yang didampingi untuk mencapai kemandirian. Hal ini
harus dilakukan secara terus menerus dan sistematis dalam mendorong untuk
mengembangkan diri. Setiap anak diberikan ketrampilan dalam mengatasi
permasalahan dan membantu menyiapkan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk
menghadapi masa depan sehingga mencapai perubahan hidup ke arah yang lebih
baik. Pendampingan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk maupun situasi dengan
pendekatan yang beragam baik formal maupun nonformal, individu, kelompok maupun
komunitas.
Pendamping Pemuda diberikan lencana MPG
dengan dasar warna kuning, karena melambangkan bahwa yang bersangkutan sudah
dianggap matang, berkemampuan, mandiri, dewasa. Oleh sebab itu usia minimal
Pendamping Pemuda adalah 25 – 60 tahun.
PENAYA dari asal kata naya yang mengandung
arti baik, ahli dan pimpinan. Sedang jika menjadi kata nayaka berarti aparat,
pegawai, pamongpraja. Pada awal pengembangan Pramuka, maka kak Mutahar di
kegiatan Pramuka pernah menjadi Andalan Nasional Urusan Latihan/Nayawan Cor
Pusat (NCP). Oleh sebab itu kata naya digunakan menjadi nayawan dan akhirnya
oleh kak Mutahar diterapkan dalam pembinaan Paskibraka/pemuda dengan sebutan
Penaya untuk tingkat Pembina.
Dari pengertian tersebut maka mereka yang
sudah mencapai tingkat penaya berarti sudah menjadi pemimpin dan seperti di
pramuka maka disebut sebagai Pembina. Pembina adalah orang yang bertugas untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengawasi suatu pembinaan atau proses/cara
perbuatan membina agar tercapai pembaharuan dan penyempurnaan. Semua itu dapat
dicapai melalui sebuah usaha berupa tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Oleh sebab itu
mereka yang sudah mencapai tataran Penaya harus mempunyai kemampuan yang layak
dan pantas untuk menjadi seorang Pembina/pemimpin. Jika sudah menjadi Penaya
tetapi tidak mempunyai kemampuan maka hal ini pantas dipertanyakan karena
bagaimana dia akan membina dengan baik jika tidak mempunyai kemampuan yang
sungguh mumpuni/tinggi.
Untuk tingkat PENAYA KEPEMUDAAN maka
diberikan lencana MPG dengan dasar warna ungu, karena melambangkan bahwa yang
bersangkutan sudah dianggap sangat matang kemampuannya, dewasa. Warna ungu dianggap
sudah sangat dewasa/menginjak tua dan akan berakhir baktinya. Pembina akan
sangat mengurangi aktivitas di lapangan dan beralih di kegiatan ruangan yang
lebih bersifat akademis. Oleh sebab itu usia minimal Pendamping Pemuda adalah
30-60 tahun. Penaya dalam model pembinaan Desa Bahagia menduduki tingkat paling
tinggi.
PENATAR KEPEMUDAAN adalah orang yang menatar
atau pembimbing (pengajar menurut keahlian masing-masing. Mereka adalah
narasumber yang cukup menguasai bidangnya dan memberikan sebuah pemahaman
pengetahuan kepada peserta. Penatar dalam kegiatan kepemudaan bisa dari intern
maupun ekstern. Jika penatar tersebut terus menerus terlibat dan berkecimpung
dalam kegiatan penataran dikegiatan latihan kepemimpinan pemuda, maka dengan
kriteria tertentu yang bersangkutan dapat diberikan Lencana MPG dengan dasar
warna Abu-abu. Digunakan warna abu-abu karena hal ini merupakan sebuah
penghargaan yang bisa diberikan kepada orang yang dari luar lingkungan mereka
yang pernah mengikuti latihan kepemimpinan tetapi ahli di bidangnya. Penatar
dengan warna abu-abu tidak bisa menjadi Pembina, karena mereka memang tidak
terlibat langsung dan terus-menerus dengan pembinaan. Tetapi seorang Pembina
bisa menjadi penatar dengan tetap menggunakan lencana MPG Penaya dengan warna
dasar ungu.
Semoga setelah memahami arti setiap warna
akan membuat mata dan hatinya terbuka serta dapat menilai apakah sudah layak
dan pantas menggunakan MPG dengan warna dasar tertentu tersebut. Apa yang
penulis sampaikan adalah pengertia tentang warna lencana MPG, untuk yang
lainnya akan ditulis dalam artikel berikutnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar