REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS
NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI
PEMIMPIN
Sebagai seorang pendidik tentunya kita akan menghadapi berbagai persoalan yang terkadang kita dihadapkan dalam sebuah pengambilan keputusan yang sama- sama benar, tetapi kita harus memutuskan satu keputusan. Keputusan yang kita buat tentunya harapan kita dapat bermanfat untuk orang banyak. Namun, terkadang keputusan itu memberikan dampak atau membutuhkan pengorbanan dari salah satu pihak. Sebagai pendidik maka seyogyanya keputusan yang memberi dampak terkecil itulah yang diambil. Pada suatu waktu saya sebagai pendidik dihadapkan pada satu dilemma pembagian waktu yaitu harus mengisi waktu pelajaran olah raga karena tidak memiliki guru mata pelajaran olah raga sedangkan diwaktu tersebut sebagai peserta calon guru penggerak harus mengikuti kegiatan pendampingan individu.
PERISTIWA (FACT)
Latar Belakang Permasalahan
Mata pelajaran
olah raga adalah mata pelajaran
yang ditunggu-tunggu oleh sebagian
besar kelas 6, karena pada pelajaran
tersebut mereka bisa leluasa menyalurkan bakat olah raga mereka. Pada
hari biasa, saya sebagai guru kelas selalu mendampingi
siswa melakukan kegiatan olah raga karena pada saat itu Guru Olahraga berhalangan hadir. Sebagai peserta diklat
guru penggerak Angkatan 9, Saya harus melakukan
kewajiban untuk mengikuti kegiatan pendampingan individu sebagai salah satu prasyarat proses diklat dalam kegiatan guru penggerak. Dengan adanya keterbatasan waktu yang ada kegiatan
tersebut tidak dapat ditunda karena jadwal yang padat disamping itu pendamping praktik
harus berbagai waktu dengan peserta
yang lain. Hal ini membuat
Saya dilemma, mana yang harus Saya lakukan
terlebih dahulu,
jika menunda waktu jam olah raga anak-anak tentu akan kecewa sebab mata pelajaran olah raga selalu mereka tunggu disetiap minggunya.
Dari permasalahan
itu Saya dihadapkan pada pengambilan keputusan yang bijak agar tidak memberikan dampak yang tidak diinginkan. Untuk
itu saya memutuskan
untuk membuat
kesepakatan dengan pengajar praktik agar dapat dilaksanakan lebih pagi, sehingga dapat mendampini anak-anak
kelas 6 berolah raga karena
tidak mungkin membiarkan
anak-anak berolah raga sendiri tanpa ada pendamping.
Untuk melihat seberapa
dampak yang muncul dari keputusan
tersebut maka dilakukan
pengujian keputusan dengan menganalisa keputusan
tersebut yaitu:
1.
Studi Kasus Pilihan:
kasus ini mengandung unsur dilemma etika.
2.
Kasus ini memuat paradigma dilemma
etika yaitu individu versus kelompok.
3.
Prinsip dilemma
etika pada kasus ini adalah berpikir berbasis
rasa peduli.
1. 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yaitu:
a. Nilai-nilai yang saling bertentangan adalah nilai individu lawan kelompok
b.
Yang terlibat dalam keputusan
ini adalah saya, pangajar praktik, siswa kelas
6.
c.
Fakta-fakta yang relevan dalam
kasus ini yaitu,
-
siswa kelas 6 perlu pendampingan dalam mata pelajaran olah raga karena
dilaksanakan di luar kelas.
-
Proses pendampingan individu tidak dapat
ditunda karena waktu
yang mepet.
-
Pendampingan individu
dilaksanakan lebih pagi sehingga CGP dan PP harus datang lebih awal.
d.
Pengujian
-
Uji Legal : tidak
ada unsur pelanggaran Hukum.
-
Uji Standar
professional : tidak ada pelanggaran kode etik guru.
-
Uji
Intuisi : berdasarkan kasus tersebut secara intuisi saya salah jika saya tidak mendampingi siswa di jam olah raga
walaupun saya posisi sebagai guru
kelas, karena siswa butuh pendampingan saat beraktivitas di luar kelas.
-
Uji
Publikasi : jika permasalahan ini dipublikasikan saya masih merasa nyaman karena tidak meninggalkan anak di
luar kelas walaupun harus hadir lebih awal di sekolah.
-
Uji Idola : keputusan panutan
saya mungkin akan sama dengan keputusan saya karena situasi tersebut masih bisa dikondisikan.
e. Pengujian Paradigma Benar
lawan Benar :
Pada dilemma etika ini yang berlaku adalah individu lawan kelompok.
f. Melakukan Prinsip Resolusi.
Dilema etika pada kasus ini merupakan perwujudan prinsip resolusi: Berpikir berbasis rasa peduli.
g. Investigasi Opsi Trilema
Membuat kesepakatan dengan
pengajar praktik untuk menjadwalkan ulang
atau membuat kesepakatan dengan CGP lain untuk menukar
jadwal penampingan individu, dengan memilih waktu di luar jam olah raga atau
disaat jam mata pelajaran agama.
h. Buat Keputusan
Keputusan yang saya ambil
adalah membuat kesepakatan dengan pengajar praktik yang sedianya
pendampingan individu diawali
pada pukul 08.00 diajukan pada pukul 06.00 dengan maksud agar pada jam olah raga pendampingan individu telah selesai.
i.
Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.
Keputusan sudah direfleksikan dan dilakukan refleksi,
jika perlu ada perubahan maka bisa dilakukan
opsi trilem
FEELING
Saya merasa senang dengan mempelajari modul 3.1 tentang
keputusan berbasis nilai-nilai
kebajikan banyak sekali manfaat yang saya dapatkan, diantaranya saya menjadi lebih faham dan lebih jeli
ketika membuat sebuah keputusan diantara dua
pilihan atau dilemma etika. Dalam mengambil keputusan kita harus melihat
mana yang paling kecil memberikan
dampak pada peserta didik maka keputusan itulah yang dapat kita ambil. Pada modul ini saya juga belajar banyak kasus sehingga
saya dapat mengambil keputusan yang terbaik. Perasaan
yang saya rasakan menjadi lega karena saya
bisa menyelesaikan tugas pendampingan individu tepat waktu dan saya juga bisa mendampingi peserta didik di luar kelas untuk beraktivitas olah raga.
FINDINGS
Pada
permasalahan kasus ini saya dapat menerapkan teori tentang pengambilan keputusan yang dibahas pada modul 3.1
yaitu tentang 4 paradigma dilemma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan.
FUTURE
Pembelajaran pada
kegiatan diklat guru penggerak banyak banyak ilmu yang dapat saya serap,
untuk itu Saya berharap, kedepannya ketika menghadapi kasus dilemma
etika saya akan selalu menerapkan teori tentang pengambilan keputusan yang sudah dibahas dalam modul 3.1 yaitu 4 paradigma
dilemma etika, 3 prinsip
pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Dengan harapan ketika saya menerapkan hal tersebut, dapat memberikan keputusan
yang terbaik untuk anak didik
sehingga keputusan yang saya ambil
adalah keputusan yang berpihak kepada murid.